Di sini akau hancur dalam peluk bumi
terkapar dalam jurang-jurang kenistaan
aku termenung dalam penyesalan dosa-dosa yang kulakukan
kehinaan-kehinaan perbuatan terbayang dalam tiap pandang
aku tersiksa dalam derai air mata
yang menghanyutkan dalam duka lara
membekas kenangannya menggerogoti hati
menambah kepedihan dan penyesalan
Engkau sang kekasih yang Maha Kasih
yang slalu melimpahkan kasih dalam tiap waktu yang masih
Engkau yang Maha Memberi
yang slalu memberi tiap tengadah tangan hamba yang meminta untuk diberi
Engkau yang Maha Pengampun yang memberi ampunan
dosa-dosa hamba yang memohon ampun
aku yang nista penuh dosa
mengharap kepada Mu dengan tangis penuh harap
aku yang dilumuri dosa tak mampu menahan gejolak sesal
namun tak kuasa tuk tinggalkan dosa dan kesalahan
aku hanya bisa memohon ampunan dan belas kasih
darimu yang penuh ampunan dan penuh kasih agar aku slalu terjaga dan terlindungi dalam ridhoMU
Sabtu, 28 Agustus 2010
Bidadari dalam Anganku
Ingin mata ini slalu terpejam
karena bayang mu disana
tak ingin kubuka mata ini
karena takut bayangmu sirna
aku hanya mampu menatapmu
dalam pejam mataku
karena tak sanggup mata ini
memandang wajahmu dalam tatap nyataku
aku hanya bisa berharap slalu bersamamu
tapi tak kuasa aku tuk memilikimu
aku hanya bisa merangkulmu
tapi tak bisa mengikatmu dalam ikatan suci
aku hanya bisa memberi pundak sebagai sandaran
tapi tak bisa memberi tubuh sebagai pelukanaku
hanya bisa berharap kebahagian yang slalu kau rasakan
karena aku tak sanggup melihat kesedihan yang kau rasakan
karena hinaku, karena celaku
karena kejelekanku, karena kebodohanku
tak mampu aku menjadi pelindungmu
tak mampu aku memberikan kebagiaan untukmu
karena bayang mu disana
tak ingin kubuka mata ini
karena takut bayangmu sirna
aku hanya mampu menatapmu
dalam pejam mataku
karena tak sanggup mata ini
memandang wajahmu dalam tatap nyataku
aku hanya bisa berharap slalu bersamamu
tapi tak kuasa aku tuk memilikimu
aku hanya bisa merangkulmu
tapi tak bisa mengikatmu dalam ikatan suci
aku hanya bisa memberi pundak sebagai sandaran
tapi tak bisa memberi tubuh sebagai pelukanaku
hanya bisa berharap kebahagian yang slalu kau rasakan
karena aku tak sanggup melihat kesedihan yang kau rasakan
karena hinaku, karena celaku
karena kejelekanku, karena kebodohanku
tak mampu aku menjadi pelindungmu
tak mampu aku memberikan kebagiaan untukmu
Pasrah
Biarkan aku hanyut dan tenggelam dalam angan
biarkan aku larut dan melebur bersama bayang
biarkan aku terjaga dalam lamunan dan hayalan
biarkan aku menikmati kebahagian
dalam lelapku yang panjang
biarkan aku bersamamu dalam mimpi yang sunyi
jangan kau jagakan aku
jangan kau bangunkan aku
dan biarkan aku dalam keindahan kelam
aku hanya bisa merasa larut bersamamu dalam keindahan mimpi
aku hanya bisa berharap bahagia bersamamu
dalam mimpi, harap dan hayalku
karena goresan pena takdir
yang membelenggu ku
yang memotong langkahku menujumu
meski hanya dalam mimpi dan asa
bersamamu walau sedetik
sudah cukup membuatku bahagia
biarkan aku larut dan melebur bersama bayang
biarkan aku terjaga dalam lamunan dan hayalan
biarkan aku menikmati kebahagian
dalam lelapku yang panjang
biarkan aku bersamamu dalam mimpi yang sunyi
jangan kau jagakan aku
jangan kau bangunkan aku
dan biarkan aku dalam keindahan kelam
aku hanya bisa merasa larut bersamamu dalam keindahan mimpi
aku hanya bisa berharap bahagia bersamamu
dalam mimpi, harap dan hayalku
karena goresan pena takdir
yang membelenggu ku
yang memotong langkahku menujumu
meski hanya dalam mimpi dan asa
bersamamu walau sedetik
sudah cukup membuatku bahagia
Keindahan Kenanganmu
Meski sakit saat kugoreskan namamu di hati
namaun biarlah
rasa sakit itu membekas sebagai goresan kenangan
yang menemani saat ku dirundung kerinduan
namaun biarlah
rasa sakit itu membekas sebagai goresan kenangan
yang menemani saat ku dirundung kerinduan
Rabu, 25 Agustus 2010
Kegelisahan dan Kepasrahan
Aku hanya bisa bersedih menangis pedih
aku hanya bisa berdo'a pada Tuhan yang berkuasa atas segala-galanya
karena aku tiada daya dan tiada pula kekutan untuk berupaya merubah keadaan dunia
karena aku hanyalah hamba yang hanya dapat pasrah menerima
karena aku hanya bagai butiran debu terbawa angin ke tengah samudra yang hanya bisa hilang di sana
tanpa mampu melawan laju angin dan terjangan samudra
ingin aku mengurangi beban dunia
dengan memberi seteguk air dan sesuap nasi untuk sahaya meski hanya pelepas dahaga
tapi aku tak punya apa-apa
ingin aku mengangkat senjata
tapi aku bukan tentara yang mempunyai kuasa
sehingga rasa takut ada karena akan dituduh teroris belaka
aku hanya bisa bersedih, menangis pedih dan berdo'a kepada Tuhan sang penguasa segala
untuk diberikan kekuatan batin dan kesabaran hati
untuk menghadapi semua coba'an-coba'anNya
aku hanya bisa berdo'a pada Tuhan yang berkuasa atas segala-galanya
karena aku tiada daya dan tiada pula kekutan untuk berupaya merubah keadaan dunia
karena aku hanyalah hamba yang hanya dapat pasrah menerima
karena aku hanya bagai butiran debu terbawa angin ke tengah samudra yang hanya bisa hilang di sana
tanpa mampu melawan laju angin dan terjangan samudra
ingin aku mengurangi beban dunia
dengan memberi seteguk air dan sesuap nasi untuk sahaya meski hanya pelepas dahaga
tapi aku tak punya apa-apa
ingin aku mengangkat senjata
tapi aku bukan tentara yang mempunyai kuasa
sehingga rasa takut ada karena akan dituduh teroris belaka
aku hanya bisa bersedih, menangis pedih dan berdo'a kepada Tuhan sang penguasa segala
untuk diberikan kekuatan batin dan kesabaran hati
untuk menghadapi semua coba'an-coba'anNya
Dari antraks sampai flu burung bahkan flu babi
dari lumpur panas sampai letupan merapi
dari gempa sampai sunami
dari pertengkaran samapai peperangan
semua mungkin teguran
karena kesombongan semakin meraja lela
kekuasan dan kedudukan didewa-dewakan hingga menjadi rebutan
derajat pangkat menjadi tujuan
tanpa memperdulikan cara halal atau haram
manusia mulai lena
akan tawaran dan bujukan syaitan yang menyesatkan insan
mereka berfikir, bertindak seolah demi keadilan
tapi ternyata hanya demi kepentingan pribadi dan golongan
mereka tawarkan pekerjaan dan kesejahteraan
guna meraih kekuasaan
mereka paksakan hak demi kekayaan dan kejayaan
tanpa perdulikan jerit tangis, ratapan dan rintihan saudara mereka yang menjadi korban
dari lumpur panas sampai letupan merapi
dari gempa sampai sunami
dari pertengkaran samapai peperangan
semua mungkin teguran
karena kesombongan semakin meraja lela
kekuasan dan kedudukan didewa-dewakan hingga menjadi rebutan
derajat pangkat menjadi tujuan
tanpa memperdulikan cara halal atau haram
manusia mulai lena
akan tawaran dan bujukan syaitan yang menyesatkan insan
mereka berfikir, bertindak seolah demi keadilan
tapi ternyata hanya demi kepentingan pribadi dan golongan
mereka tawarkan pekerjaan dan kesejahteraan
guna meraih kekuasaan
mereka paksakan hak demi kekayaan dan kejayaan
tanpa perdulikan jerit tangis, ratapan dan rintihan saudara mereka yang menjadi korban
Coba atau siksa
bertubi-tubi bencana yang melanda di negeri tempat kita berada
kita meski bertanya pada diri kita merenung dan intropeksi
kita meski membuka diri, menggugah kesadaran
yang telah terlelap lama karena terlena
dengan limpahan kenikmatan yang di limpahkan bumi persada
kita meski bertanya pada diri kita merenung dan intropeksi
untuk menyadari kesalahan kita
agar kita tersadar akan kebodohan yang kita lakukan
mungkin Tuhan marah hingga memberikan derita dan meluapkan bencana
atau mungkin Tuhan menguji kita
dengan cambuk coba untuk mengingatkan diri kita
agar kita lebih mendekat kepadanya
bertubi-tubi bencana yang melanda di negeri tempat kita berada
kita meski bertanya pada diri kita merenung dan intropeksi
kita meski membuka diri, menggugah kesadaran
yang telah terlelap lama karena terlena
dengan limpahan kenikmatan yang di limpahkan bumi persada
kita meski bertanya pada diri kita merenung dan intropeksi
untuk menyadari kesalahan kita
agar kita tersadar akan kebodohan yang kita lakukan
mungkin Tuhan marah hingga memberikan derita dan meluapkan bencana
atau mungkin Tuhan menguji kita
dengan cambuk coba untuk mengingatkan diri kita
agar kita lebih mendekat kepadanya
Selasa, 24 Agustus 2010
AKAL
Akal adalah anugrah yang diberikan kepada mahluk khusus yang bernama manusia
Akal adalah bukti sejati yang memberikan pengertian akan kekuasaan Tuhan
Akal adalah bukti perbedaan antara manuasia, binatang, jin dan syaitan
Akal adalah bukti kekholifahan manusia akan bumi yang telah diciptakan
Akal adalah alat bantu manusia dalam mendekatkan diri dengan Tuhan
Akal adalah bias kehidupan yang membawa manusia dalam peradaban
tapi akal juga menjadi musibah jika terlalu mendewakan rasional
Akal juga bisa menjadi penyangkal kegaiban dan keberadaan Tuhan
Akal juga membawa musibah dan penderitaan yang berkepanjangan
Akal adalah pembeda yang membawa perbedaan
Akal adalah pembeda yang membawa persamaan
Akal adalah hakikat manusia sebagai insan
Maka jangan biarkan akal mengarungi kehidupan sendiri
Tanpa teman iman yang menempatkan Tuhan dalam tiap sendi kehidupan
Akal adalah bukti sejati yang memberikan pengertian akan kekuasaan Tuhan
Akal adalah bukti perbedaan antara manuasia, binatang, jin dan syaitan
Akal adalah bukti kekholifahan manusia akan bumi yang telah diciptakan
Akal adalah alat bantu manusia dalam mendekatkan diri dengan Tuhan
Akal adalah bias kehidupan yang membawa manusia dalam peradaban
tapi akal juga menjadi musibah jika terlalu mendewakan rasional
Akal juga bisa menjadi penyangkal kegaiban dan keberadaan Tuhan
Akal juga membawa musibah dan penderitaan yang berkepanjangan
Akal adalah pembeda yang membawa perbedaan
Akal adalah pembeda yang membawa persamaan
Akal adalah hakikat manusia sebagai insan
Maka jangan biarkan akal mengarungi kehidupan sendiri
Tanpa teman iman yang menempatkan Tuhan dalam tiap sendi kehidupan
Wahai engkau yang dicipta dengan keindahan
Pesonamu membias pada tiap mata yang memandang
mahkotamu anggun
seanggun mawar yang merekah di pagi hari
wahai engkau yang dicipta dengan keindahan
sejauh mana engkau biaskan pesonamu,
sebatas mana kau jaga mahkotamu
hingga keindahanmu menjadi bagian kehormatan
Wahai engkau yang tercipta dengan keindahan
Sejauh mana engkau pertahankan kehormatanmu
hingga kerhormatan itu
menjadi bagian dalam kehidupan
Wahai engkau yang tercipta dengan keindahan
sejauh mana engkau jalani kehidupan
hingga kehidupanmu slalu dalam ketaatan
sedalam mana ketaatanmu
hingga ketaatanmu tumbuh subur dalam keimanan
Wahai engkau yang tercipta dengan keindahan
sejauh mana engkau jaga keimananmu
hingga keimananmu menjadi penerang hati dan memancar dalam tiap perbuatan
hingga engkau kembali pada pangkuan Tuhan
Pesonamu membias pada tiap mata yang memandang
mahkotamu anggun
seanggun mawar yang merekah di pagi hari
wahai engkau yang dicipta dengan keindahan
sejauh mana engkau biaskan pesonamu,
sebatas mana kau jaga mahkotamu
hingga keindahanmu menjadi bagian kehormatan
Wahai engkau yang tercipta dengan keindahan
Sejauh mana engkau pertahankan kehormatanmu
hingga kerhormatan itu
menjadi bagian dalam kehidupan
Wahai engkau yang tercipta dengan keindahan
sejauh mana engkau jalani kehidupan
hingga kehidupanmu slalu dalam ketaatan
sedalam mana ketaatanmu
hingga ketaatanmu tumbuh subur dalam keimanan
Wahai engkau yang tercipta dengan keindahan
sejauh mana engkau jaga keimananmu
hingga keimananmu menjadi penerang hati dan memancar dalam tiap perbuatan
hingga engkau kembali pada pangkuan Tuhan
Minggu, 22 Agustus 2010
dibalik dukaku
kau bagai mesteri
menghilangkan setiap keluh kesahku
kau hadir membawa mimpi yang tak kunjung padam
walau masa silih berganti pergi tak kembali
kau hadir dalam tiap helaan nafas
membawa kebahagian dalam senyummu
kau hadir dalam tiap detik waktuku
megisi kekosongan relung hati
dan mengobati tiap duka yang mendera
kau menumbuhkan semangat
dalam tiap guguran asaku
kau membawa gairah dalam tiap hidupku
meski kau kini tiada di sisi
namun kenanganmu kan abadi
perhatianmu kan terkenang
dalam tiap waktu yang terlalui
kini atau nanti
kau bagai mesteri
menghilangkan setiap keluh kesahku
kau hadir membawa mimpi yang tak kunjung padam
walau masa silih berganti pergi tak kembali
kau hadir dalam tiap helaan nafas
membawa kebahagian dalam senyummu
kau hadir dalam tiap detik waktuku
megisi kekosongan relung hati
dan mengobati tiap duka yang mendera
kau menumbuhkan semangat
dalam tiap guguran asaku
kau membawa gairah dalam tiap hidupku
meski kau kini tiada di sisi
namun kenanganmu kan abadi
perhatianmu kan terkenang
dalam tiap waktu yang terlalui
kini atau nanti
Seiring lenyapnya terang di langit karena senja
seiring awan yang menutup sinar sang surya
seiring hati yang gundah gulana karena ratapan penyesalan yang terus menghatui.
hatiku kini hancur ................
hilang arah tak tahu langkah, berlari kencang tak tahu tujuan.
aku terjerembab dalam jurang kenistaan yang ku gali sendiri
aku terjatuh karena sandungan yang ku pasang sendiri
aku terkulai tanpa daya tanpa rasa
ku kubur jiwaku dalam lembah nista
ku siakan hidupku dengan perbuatan nista
.............................................................
.............................................................
aku hanya dapat berpasrah
aku hanya dapat berserah
seandainya tiada pantas aku menghuni bumi
hanya satu yang kumohon agar Tuhanku mengampuni
seandainya masih pantas aku menjadi pengisi bumi
hanya satu yang pinta dengan penuh hati
berikan aku jalan menujuMU, menuju RidhoMU Ya .... Robbi
seiring awan yang menutup sinar sang surya
seiring hati yang gundah gulana karena ratapan penyesalan yang terus menghatui.
hatiku kini hancur ................
hilang arah tak tahu langkah, berlari kencang tak tahu tujuan.
aku terjerembab dalam jurang kenistaan yang ku gali sendiri
aku terjatuh karena sandungan yang ku pasang sendiri
aku terkulai tanpa daya tanpa rasa
ku kubur jiwaku dalam lembah nista
ku siakan hidupku dengan perbuatan nista
.............................................................
.............................................................
aku hanya dapat berpasrah
aku hanya dapat berserah
seandainya tiada pantas aku menghuni bumi
hanya satu yang kumohon agar Tuhanku mengampuni
seandainya masih pantas aku menjadi pengisi bumi
hanya satu yang pinta dengan penuh hati
berikan aku jalan menujuMU, menuju RidhoMU Ya .... Robbi
Langganan:
Postingan (Atom)